Rabu, 21 April 2010

HANYA SEBUAH BATU….

Aku…
Aku terbang dalam lamunan ku..
Saat menggapai sang bintang

Ku rasakan lembutnya awan
Ku dengar indahnya azan
Yang berkumandang indah
Di telinga ku…

Ku cium harumnya surga
Tapi…tak ku lihat surga itu
Semua seperti maya
Dalam pandangan ku
Yang terlintas hanya satu…
Hanya satu…
Hanya…
Pada sebuah batu yang begitu keras
Yang tak selembut awan
Yang tak seindah pelangi
Dan…
Tak seharum surga

Pandangan ku…
Hanya terarah pada batu keras itu
Dingin…
Dan bak halilintar
Aku…
Aku di kelilingi sebuah batu keras
Dan beribu bintang
Di langit malam..
Tapi…
Pandangan ku hanya tertuju
Pada sebuah batu keras
Aku..
Aku hanya membuat beribu bintang
Terdiam…
Sejuta Tanya….
Di Antara Jeritan dan Senyum

Ku dengar jeritan
Di setiap sudut kota ku
Ku lihat setitik harapan
Untuk hidup
Seakan maut akan datang
Ku lihat binar di mata mereka
Seakan tegar hadapi dunia

Sesuap nasi…..
Seteguk air…..
Bagaikan anugrah terbesar bagi mereka

Hanya beralas tikar dan berbantal batu
Di kala malam
Hanya beratap jerami
Di kala hujan
Hanya berbekal keringat dan senyum
Di kala hadapi dunia
Walau kenyataannya pedih
Tapi….
Senyum selalu hiasi wajah mereka
Selimut untuk sahabat


Kau hidup dalam gelap
Rasakan hitam
Dalam kelam
Api…bagaikan bagian hidup mu
Kebencian….
Bagaikan lelucon bagi mu

Kau hidup dalam gelap
Tapi..aku berusaha menerangi mu
Kau…
Kau ibarat burung yang terbang di angkasa
Mewujudkan mimpi ku menjadi nyata
Terbang bebas melihat indahnya surga
Walau kenyataannya itu maya

Kau hidup dalam sepi
Tapi..aku berusaha menemani
Kau hidup dalam sepi
Rasakan dinginnya sendiri
Tapi…
Ku selimuti diri mu
Dengan selimut persahabatan
Agar..
Kau bangun dan melihat ku di sini
Menerangi dan menuntun
Langkah mu…