Rabu, 21 April 2010

Di Antara Jeritan dan Senyum

Ku dengar jeritan
Di setiap sudut kota ku
Ku lihat setitik harapan
Untuk hidup
Seakan maut akan datang
Ku lihat binar di mata mereka
Seakan tegar hadapi dunia

Sesuap nasi…..
Seteguk air…..
Bagaikan anugrah terbesar bagi mereka

Hanya beralas tikar dan berbantal batu
Di kala malam
Hanya beratap jerami
Di kala hujan
Hanya berbekal keringat dan senyum
Di kala hadapi dunia
Walau kenyataannya pedih
Tapi….
Senyum selalu hiasi wajah mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar